PIRAMIDA HALENGKA



Kita seakan dipaksa melabeli Rahwana sebagai penculik Shinta, juga Sang Fir'aun Ramses II sebagai penggairah Asiyah binti Muzahim.

Seakan cinta yang melampaui batas normatif adalah sebuah hal yang kriminal, tabu, dan terlarang.

Kita seakan dibuat lupa bahwasannya cinta adalah sesuatu yang impulsif, absolut, dan kompleks.

Memang benar kalam Tuhan menegaskan, yang baik untuk yang baik, dan yang buruk untuk yang buruk. Namun, penghakiman tentang baik dan buruk adalah semata milik Tuhan, bukankah Dia juga menegaskan, baikmu bisa saja burukmu, dan burukmu bisa saja baikmu.

Jadi, kasihan betul Rahwana dan Ramses, nama mereka harus terburukkan hanya gara-gara cinta, sesuatu yang bahkan mereka sendiri tak tau datang dari mana.

Eh, bukannya memang cinta harus seperti itu? Entahlah, tanyakan saja pada mereka yang mengaku mencintai Muhammad dan Tuhannya.

MAI
131121

Komentar

Postingan Populer